WELCOME TO CORPS

SMK NEGERI 1 PAMEUNGPEUK

Vocational School

 

Entrepreneur Planning                 SMK "Sister" Program                     Relationship                       in Memorial

BANTUAN DANA BAGI PENGEMBANGAN “SMK SISTER” BIDANG KELAUTAN            DAN PERIKANAN

(Funding Aids For Pameungpeuk Vocational School)

Program of Oceanic and Fisheries

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perairan laut wilayah Garut mencapai luas 8.325 km2 dengan garis pantai 79.469 km yang terbentang dengan batas barat Kabupaten Cianjur dan batas timur Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk dikelola dengan baik. Namun berdasarkan hasil penelitian, potensi lestari ikan di wilayah Garut baru dimanfaatkan sebesar 7,84%  (Dinas Perikanan Kabupaten Garut, 2001). Hal ini  dikarenakan belum optimalnya eksploitasi sumber daya kelautan dan perikanan, sehingga kontribusi ekonomi kelautan dan perikanan terhadap pemasukan pendapatan daerah pun masih kecil jumlahnya.

Berbagai kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah untuk dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya  kelautan dan perikanan antara lain adalah :

·         Keterbatasan armada baik dari segi jumlah maupun fasilitas yang kurang memadai

·         Sumber daya manusia perikanan yang kurang terampil

·         Belum adanya sentra produksi budidaya perikanan laut dan pengolahan hasil perikanan laut.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten garut dari sektor perikanan khususnya Perikanan tangkap rata-rata sebesar Rp. 30.000.000,-/ tahun. Pendapatan ini tentunya masih dikatakan rendah, jika dilihat dari zona potensi perikanan yang cukup besar yang perlu dimanfaatkan lebih optimum.

Potensi  sumber daya kelautan dan perikanan Kabupaten Garut yang belum dikembangkan  selama ini adalah budidaya perikanan laut. Padahal usaha perikanan ini cukup menjanjikan (Profitable), apalagi didukung dengan wilayah perairan yang cukup produktif. Wilayah perairan laut pameungpeuk memiliki “coastal waters” yang cukup landai, berkarang, berpasir, dan juga terhindar dari deburan ombak karena memiliki “reef” yang tinggi untuk memecah ombak, sehingga secara fisik cukup baik digunakan budidaya perikanan.

Selain itu untuk meningkatkan PAD Kabupaten Garut di bidang perikanan dan kelautan, Budidaya Perikanan memungkinkan dapat dikategorikan skala prioritas sebagai penopang perikanan tangkap. Sebagai salah satu contoh di Provinsi Lampung yang mampu menjadikan budidaya perikanan sebagai skala prioritas dengan memberikan kontribusi bagi Pendapatan Daerah sebesar 30 % lebih besar dari perikanan tangkap (Dirjen Perikanan, 1998).

Menindaklanjuti berbagai kendala yang dihadapi untuk menunjang pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan yang bernilai ekonomis, tentunya pemerintah daerah, dan masyarakat sangatlah perlu memusatkan perhatian terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan terutama dalam melakukan eksploitasi dan eksplorasi pada bidang tersebut. Sehingga pada tahun-tahun mendatang diharapkan meningkat dengan harapan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lahirnya UU No.22/1999 tentang otonomi Pemerintah Daerah dan UU. No. 25/ 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah yang memberikan “prerogatif” untuk mengolah potensinya sendiri, mengindikasikan agar daerah lebih siap dalam mengelola dan memanfaatkan potensi kedaerahan yang dimilikinya demi kesejahteraan daerah itu sendiri.

Untuk mencapai hal tersebut, maka pengembangan bidang kelautan dan perikanan Kabupaten Garut ke masa depan berusaha mampu mengembangkan berbagai faktor-faktor pendukung penting dalam menumbuhkan produktivitas kelautan dan perikanan guna mencapai sasaran kebijakan makro Pemerintah daerah, khususnya dalam meningkatkan roda perekonomian daerah. Faktor-faktor pendukung penting tersebut antara lain :

Upaya pengembangan potensi kelautan dan perikanan seperti tersebut diatas sesuai dengan arahan kebijakan dari Departemen Kelautan dan Perikanan selama ini yaitu diutamakan pada pengembangan program :

Pengembangan faktor pendukung tersebut tentunya ditujukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan (Enterpreneurship) yang ulet dan membangun kelembagaan masyarakat bidang perikanan dan kelautan yang tangguh dengan menjalin kemitraan, aliansi, dan kalaborasi dengan pihak terkait baik di dalam maupun luar negeri, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan daya saing produksi bidang kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi dan keunggulan kompetitif.

Oleh karena itu untuk mempersiapkan sumber daya manusia dibidang kelautan dan perikanan, khususnya dibidang budidaya perikanan agar menjadi skala prioritas bagi  pemerintah daerah yang memiliki sasaran bagi pengembangan program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir,  maka sangatlah perlu sumber daya manusia memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar bebas sekarang ini, tentu saja diperlukan suatu lembaga pendidikan yang bertaraf nasional dan internasional, sehingga produk tamatan nantinya terjual dan diserap pasar dalam dan luar negeri. Dan untuk menyediakan lembaga pendidikan kelautan dan perikanan diperlukan suatu kerja keras dengan program-program kerja yang konsisten dan kontinue oleh pihak-pihak penyelenggara pendidikan baik dari Pemerintah pusat maupun daerah.

Berdasarkan penomena tersebut, maka Pendidikan menengah Kejuruan (Dikmenjur) Depdiknas berupaya menyiapkan anak bangsa yang mampu bersaing di era perdagangan bebas sekarang ini dengan menyiapkan salah satu program keahlian bidang kelautan dan perikanan yang diterapkan pada Sekolah Menegah Kejuruan melalui pengembangan “SMK Sister dan Center”, sehingga diharapkan sumber daya yang dihasilkan nanti mempunyai kemampuan yang tidak diragukan lagi untuk mengelola sumber daya alam kelautan dan perikanan.

SMKN 1 Pameungpeuk garut bidang kelautan dan Perikanan berdiri berdasar pada potensi wilayah perairan laut yang memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup besar dalam rangka mendukung kebijakan makro pemerintah daerah, sehingga SMKN 1 Pameungpeuk Garut dapat meningkatkan peran dan fungsinya sebagai pencetak tenaga profesional di bidang kelautan dan perikanan yang menopang pertumbuhan perekonomian wilayah.

Dalam rangka menyelenggarakan pendidikan yang berbasis kompetensi, SMKN 1 Pameungpeuk Garut berupaya melaksanakan keterkaitan beberapa aspek pendukung untuk meningkatkan program  pendidikan yang berkualitas dengan berbagai bentuk :

SMKN 1 Pameungpeuk Garut berdiri pada tahun 2003, mulai membuka satu bidang keahlian pelayaran – program keahlian Nautika Perikanan Laut (NPL) yang telah menerima siswa sebanyak 19 orang. Sampai sekarang ini program pendidikan masih dihadapkan pada basis ilmu pengetahuan pada bidang kelautan dan perikanan, tetapi SMKN 1 Pameungpeuk Garut terus berupaya mencetak peserta didik yang mampu menjadi tenaga profesional dan berusaha tampil sebagai sekolah yang handal dan berorientasi pada persaingan di era global serta menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, memiliki kualitas iman dan taqwa melalui pengembangan kurikulum, fasilitas profesionalisme tenaga kependidikan dan peningkatan hubungan kerja sama untuk mengisi lapangan kerja di dalam dan luar negeri sesuai dengan tuntutan usaha maupun industri.

 Selain itu dalam rangka pengembangan program pendidikan yang lebih terpadu dibidang kelautan dan perikanan, SMKN 1 Pameungpeuk Garut berencana akan membuka program bidang keahlian teknologi hasil perikanan laut pada ajaran baru tahun 2004 guna mengimbangi minat calon siswa pada bidang tersebut, seperti yang telah dicanangkan oleh Dikmenjur menjadi “SMK sister” yang memiliki dua bidang keahlian.

Menindaklanjuti rencana diatas, maka sangatlah perlu dihadapkan pendukung program pendidikan terutama dalam pengadaan saran dan prasarana yang sesaui dengan keadaan pasar yang ditujukan sangat menunjang bagi program pendidikan yang berbasis kompetensi, sehingga diarahkan mutu lulusan menjadi profesional.

Dalam rangka menunjang unsur pokok yang perlu diperhatikan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) diantaranya terdapat 5 (lima) unsur yang sangat minimal sekali dalam skala prioritas yaitu sarana pendidikan baik bersifat instant maupun terus menerus. Pembenahan dalam sektor ini sering mendapat kendala khususnya dalam dukungan finansial. Oleh karena itu kontribusi dari pemerintah pusat maupun daerah kabupaten Garut sangat mewarnai kemajuan SMKN 1 Pameungpeuk Garut sesaui dengan kebijakan otonomi daerah di segala bidang.

2.  Dasar Hukum

3. Tujuan

Untuk mewujudkan program pengembangan “SMK sister”, maka SMKN 1 pameungpeuk Garut bertujuan :

4. Sasaran

Dalam rangka pengembangan “SMK sister”, SMKN 1 Pameungpeuk Garut menyiapkan sasaran sebagai berikut :

5. Dasar-Dasar Pemikiran

Dengan dibentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan di Indonesia, hal ini dapat diartikan bahwa perhatian pemerintah terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan sangatlah besar. Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan pada tahun mendatang diharapkan meningkat dengan harapan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan khususnya pada siswa SMKN 1 Pameungpeuk Garut.

Departemen Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mengembangkan SMK sister dan center berdasar pada tuntutan dunia usaha dan industri, sehingga sangat memungkinkan pengembangan potensi sumber daya manusia lebih terpadu dan profesional.          

BAB II

KONSEP DASAR

1.       Visi

Mengembangkan pendidikan berbasis kompetensi yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, terampil, memiliki kualitas iman dan taqwa dibidang kelautan dan perikanan untuk mengisi lapangan kerja di dalam dan luar negeri sesaui dengan tuntutan dunia usaha dan industri

2. Misi

Mengembangkan pola pendidikan yang mampu mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya kelutan dan perikanan yang berkelnjutan dan lestari.

3. Strategi

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMKN 1 pameungpeuk Garut berupaya mengidentifikasi strategi guna mencapai keberhasilan program sekolah melalui penerapan sebagai berikut :

4. Faktor Penentu Keberhasilan

Untuk menjadikan program pendidikan SMKN 1 Pameungpeuk garut bidang kelautan dan perikanan tetap pada jalurnya sesaui dengan rencana strategi, maka diperlukan semangat kerja yang kokoh, sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik dengan tujuan agar pelaksanaan program pendidikan yang berkesinambungan dapat terlaksanakan. Semangat kerja yang dimaksud diwujudkan pada suatu prinsip program pendidikan SMKN 1 Pameungpeuk garut, yaitu :

5. Karakteristik Komponen Pendidikan

Untuk mencapai “SMK sister”, SMKN 1 Pameungpeuk Garut berupaya memiliki karakteristik komponen pendidikan bagi pemangku pendidikan yang terdiri dari etos kerja yang tinggi, mandiri, akomodatif, komunikatif, inovatif, dan kreatif dalam rangka pengembangan  “SMK sister”, SMKN 1 Pameungpeuk Garut memiliki karakteristik komponen pendidikan program keahlian Nautika Perikanan laut (NPL) melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan berorientasi pada life skill sehingga akan diperoleh lulusan profesional dan mandiri. Sedangkan pengembangan program keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Laut digunakan kurikulum berbasis produksi, sehingga lulusan yang dihasilkan diarahkan menjadi pengusaha yang mandiri dan mempunyai jiwa wirausaha yang handal.

6. Konsep Pengembangan

SMKN 1 Pameungpeuk Garut terus berupaya mengembangkan program pendidikan “SMK sister” yang mampu menyelenggarakan 2 (dua) program keahlian bidang kelautan dan perikanan yaitu program keahlian nautika perikanan laut dan teknologi hasil perikanan laut.

Dalam rangka pengembangan program keahlian tersebut, SMKN 1 Pameungpeuk garut memiliki peranan sebagai berikut :

·         Meningkatkan animo calon siswa SMKN 1 Pameungpeuk Garut dalam memilih program tersebut

·         Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi SDM sesaui dengan standar yang ditentukan

·         Menjalin kerja sama yang harmonis dengan center, yang selama ini terus bekerja sama dengan SMKN 1 Mundu Cirebon

·         Menyediakan produk sesuai dengan standar pasar yang diminta

·         Berupaya dapat membina kerja sama dengan dunia usaha maupun industri.

BAB III

PROFIL SEKOLAH

SMKN 1 Pameungpeuk Garut berdiri pada tahun 2003. Sekolah ini berdiri atas hasil prakarsa pemerintah daerah, para intelektual, dan tokoh masyarakat.

SMKN 1 Pameungpeuk Garut baru dibuka ajaran baru pada bulan agustus 2003 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang dan tenaga pendidik sebanyak 17 orang (lihat lampiran 1). Sampai pada semester II ini, proses KBM masih dilaksanakan di ruangan SMU pameungpeuk Garut, karena pembangunan unit sekolah baru SMKN 1 Pameungpeuk Garut baru terselesaikan sekitar 75% dari nilai layak guna.

Berikut ini profile SMKN 1 pameungpeuk Garut adalah sebagai berikut :

Identitas

Nama Sekolah                                                       : SMKN 1 Pameungpeuk Garut

Mulai Berdiri                                                         : Tahun 2003

S t a t u s                                                                : Sekolah Negeri

Peresmian                                                              :

A l a m a t                                                              : Jl. Cikopo – Pameungpeuk Kabupaten

                                                                                  Garut 44175 Telp. (0262) 521177

Pejabat Sekolah

Kepala                                                              : Drs. Nanan Widjana

Kepala TU/Laksana                                         :

Pembantu sekolah bid. Kurikulum                 : Drs. Hendi Rohaendi

Pembantu sekolah bid. Kesiswaan                : Uus Kuswara, A.Md

Pembantu sekolah bid. hubungan

Kerja sama Industri & usaha                              : Irvan Avianto, S.Pi

Tenaga Pendidik

BAB III

POTENSI PENDUKUNG

Pemerintah kabupaten Garut mulai memusatkan perhatian pada wilayah pesisir terutama dalam pengembangan proyek kelautan dan perikanan dan wisata bahari, karena dinilai dari potensi sumber daya laut yang cukup berlimpah, belum termanfaatkan secara optimal.

Program kebijakan makro pemerintah daerah dalam bidang kelautan dan perikanan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan, juga dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi pemasukan pendapatan daerah.

Faktor-faktor pendukung dalam pemusatan pengembangan wilayah pesisir bidang kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut :

1. Infrastruktur

2. Potensi Lapangan Kerja

Dengan dibukanya dermaga pelabuhan perikanan di wilayah pameungpeuk, diharapkan dapat menyedot para pengusaha penangkapan ikan, sehingga armada-armada penangkapan akan lebih banyak. Hubungannya akan memungkinkan peluang lapangan kerja nelayan  lebih luas.

3. Lembaga Pendidikan

Pemerintah Daerah Kabupaten Garut telah membuktikan untuk membuka jalur pengembangan pendidikan SMK bidang kelautan dan perikanan. Hal ini terdorong dengan basis wilayah perairan laut, animo masyarakat, serta para intelektual yang menginginkan terbentuknya kelembagaan pendidikan untuk menciptakan  sumber daya manusai yang terampil dibidang kelautan dan perikanan.

Dukungan pemerintah daerah telah terbukti dengan memusatkan dana pendamping untuk membentuk Unit Sekolah Baru sebagai prasarana proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu pemerintah daerah terus perduli dengan merencanakan program pendidikan baru bidang keahlian Teknologi Pengolahan hasil perikanan laut pada ajaran baru tahun 2004 berdasarkan keputusan melalui Dinas pendidikan kabupaten Garut

BAB IV

PROGRAM PENGEMBANGAN

Dalam rangka mengikuti program Dikmenjur melalui pengembangan “SMK sister”, SMKN 1 pameungpeuk garut berusaha untuk melaksanakan program standar nasional dengan ketentuan standar sebagai berikut :

Untuk mencapai pelaksanaan program standar nasional, maka SMKN 1 Pameungpeuk Garut berupaya menciptakan program pendidikan dibebrapa sektor dengan berdasar pada :

1. Kurikulum

Pengembangan program keahlian Nautika Perikanan laut akan digunakan kurikulum berbasis kompetensi, sedangkan Teknolohi Hasil Perikanan laut akan digunakan kurikulum berbasis produksi.

2. Sarana pendidikan

Pengembangan kompetensi sangatlah terdukung oleh keberadaan sarana pendidikan. SMKN 1 Pameungpeuk dengan segala keterbatasannya, berupaya untuk mengadakan berbagai sarana dan prasarana dalam rangka mewujudkan program pendidikan dan latihan yang hadal dan terampil bagi peserta didik.

3. Pengolahan Unit Produksi

SMKN 1 Pameungpeuk Garut akan berupaya menciptakan unit produksi sebagai persayaratan utama bagi SMK yang mengembangkan program keahlian bidang kelautan dan perikanan berdasar penerapan kurikulum berbasis produksi.

Program pengembangan unit produksi SMKN 1 Pameungpeuki Garut yang telah direncanakan adalah usaha penangkapan ikan dan usaha pengolahan hasil perikanan laut, seperti Abon ikan, Ikan asin, Ikan pindang, sashimi, surimi, ikan presto, dan produk makanan olahan rumput laut.

Program pengolahan unti produksi ini tentunya berdasar pada potensi perikanan wilayah perairan laut setempat,  juga konsumen pasar yang mudah dapat menerima produk jual.

Unit produksi SMKN 1 Pameungpeuk Garut dapat dikembangkan berdasarkan pada investasi untuk membangun usaha perikanan dalam memenuhi pembiayaan seluruh kegiatan bisnis

BAB V

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

Dalam mencanangkan SMKN 1 Pameungpeuk Garut sebagai “SMK sister”, sangatlah perlu didukung oleh keberadaan saran dan prasarana sebagai faktor penting kebutuhan pendidikan kompetensi dalam rangka mewujudkan program pendidikan dan latihan yang berhasil guna dalam menciptakan sumber daya yang terampil, profesional yang mampu bersaing dalam tuntutan dunia usaha dan industri.

Salah satu program pendidikan yang sangat membutuhkan sarana dan prasarana bagi bidang keahlian kelautan dan perikanan adalah bentuk penyajian secara langsung yang harus diketahui oleh peserta didik, seperti metode pembelajaran “curriculum Based Training” (CBT). Selain itu juga kebutuhan sarana sangat diperlukan bagi penunjang pengembangan unit produksi sekolah yang secara langsung digunakan sebagai primer produksi.

Dengan segala keterbatasan yang ada, SMKN 1 Pameungpeuk garut sangat perlu mengajukan bantuan dana untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana ke pemerintah pusat maupun daerah yang akan dibutuhkan bagi program keahlian Nautika Perikanan Laut (NPL) dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Laut (THPL)

PENUTUP

Dari uraian tersebut diatas, maka SMKN 1 pameungpeuk Garut mempunyai potensi yang cukup menjanjikan apabila dikembangkan menjadi “SMK Sister”.

Melalui proposal ini kami mengharap mohon bantuan dana bagi pengembangan “SMK Sister”, sehingga potensi  yang ada dapat digali dan dimanfaatkan lebih terpadu dan terarah.

SMKN 1 Pameungpeuk Garut akan mampu berusaha sebagai sekolah yang handal dan berorientasi pada persaingan di era global serta menyiapkan tenaga kerja tingkat menegah yang terampil, memiliki kualitas iman dan taqwa melalui pengembangan kurikulum, fasilitas, profesionalisme tenaga kependidikan dan peningkatan hubungan kerja sama untuk mengisi lapangan kerja di dalam dan luar negeri sesuai dengan tuntutan dunia usaha maupun industri

 

 

         Pameungpeuk, 9 Agustus 2004

            Kepala,

 

 Drs. NANAN WIDJANA

          NIP : 131 469 566